Wisata di Lhokseumawe Yang Lagi Booming & Wajib Di Kunjungi

wisataindonesia.web.id – Lhokseumawe adalah sebuah kota di Aceh, Indonesia. Kota ini terletak sekitar 290 km sebelah tenggara dari ibu kota Aceh, Banda Aceh. Berdasarkan sejarah, Lhokseumawe merupakan salah satu wilayah di Aceh yang pertama kali dikenal oleh bangsa asing. Pada abad ke-16, bangsa Portugis datang ke Lhokseumawe untuk mencari sumber penghasilan dari perdagangan lada dan rempah-rempah.

Selanjutnya, pada masa kekuasaan Kesultanan Aceh, Lhokseumawe dikenal sebagai salah satu pusat perdagangan hasil hutan seperti kayu, damar, dan getah. Pada awal abad ke-20, pemerintah Belanda membangun sebuah perkebunan kopi di wilayah Lhokseumawe dan membawa buruh kontrak dari Pulau Jawa untuk mengelola perkebunan tersebut.

Pada tahun 1956, Lhokseumawe secara resmi menjadi sebuah kecamatan yang terletak di bawah kabupaten Aceh Utara. Barulah pada tahun 2001, Lhokseumawe menjadi sebuah kota otonom yang terpisah dari kabupaten Aceh Utara, dengan status sebagai kota administratif dan pusat pemerintahan bagi wilayah Timur Aceh.

Sejak tahun 1970-an, Lhokseumawe telah menjadi salah satu kota industri penting di Aceh, dengan keberadaan banyak perusahaan besar di sektor minyak dan gas, seperti PT Arun LNG dan PT Pertamina EP. Namun, pada tahun 2004, kota ini menjadi terkenal karena peristiwa kerusuhan yang terjadi di wilayah tersebut, yang menyebabkan keamanan dan stabilitas kota terganggu.

1. Islamic Center Lhokseumawe

 

Islamic Center Lhokseumawe adalah sebuah kompleks pusat kegiatan Islam yang berada di Kota Lhokseumawe, Aceh. Pusat kegiatan Islam ini dibangun untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Lhokseumawe akan sarana ibadah dan kegiatan keagamaan yang lebih modern dan representatif.

Kompleks Islamic Center Lhokseumawe memiliki luas sekitar 15 hektar dengan berbagai fasilitas, seperti masjid, madrasah, gedung pertemuan, perpustakaan, dan taman. Salah satu bangunan terbesar di kompleks ini adalah Masjid Raya Baiturrahman yang memiliki desain modern dengan empat menara yang tingginya mencapai 60 meter.

2. Pulau Seumadu

 

Pulau Seumadu adalah sebuah pulau kecil yang terletak di Laut Andaman, di sebelah barat laut Aceh. Pulau Seumadu merupakan salah satu destinasi wisata populer di Aceh, terutama bagi para penggemar aktivitas snorkeling dan diving.

Pulau Seumadu memiliki luas sekitar 2,5 hektar dan terdiri dari hamparan pasir putih yang luas dengan pepohonan kelapa yang rindang di sekelilingnya. Di bawah laut sekitar pulau, terdapat keanekaragaman hayati laut yang memukau, seperti terumbu karang dan ikan-ikan yang beraneka ragam.

3. Museum Malikussaleh

 

Museum Malikussaleh adalah sebuah museum sejarah yang terletak di kota Lhokseumawe, provinsi Aceh. Museum ini menyimpan berbagai koleksi yang berkaitan dengan sejarah Aceh, seperti benda-benda peninggalan sejarah dan berbagai benda tradisional.

Nama museum ini diambil dari tokoh sejarah Aceh yang terkenal, yaitu Malikussaleh, yang merupakan pendiri Kerajaan Samudera Pasai pada abad ke-13. Selain berisi koleksi sejarah, museum ini juga dilengkapi dengan fasilitas perpustakaan dan ruang baca yang terbuka untuk umum.

4. Bukit Goa Jepang

 

Bukit Goa Jepang adalah sebuah tempat wisata sejarah yang terletak di kawasan Desa Blang Muko, Kecamatan Syamtalira Aron, Kabupaten Aceh Utara, Aceh. Tempat wisata ini diberi nama “Goa Jepang” karena dulunya merupakan sebuah terowongan yang dibangun oleh tentara Jepang pada masa pendudukan di Indonesia.

Bukit Goa Jepang memiliki pemandangan alam yang indah, terdapat pula deretan bukit yang memperindah pemandangan di tempat tersebut. Wisatawan yang datang ke sini bisa menikmati keindahan alam dan juga sejarah yang terkandung di dalamnya.

5. Sungai Krueng Cunda

 

Sungai Krueng Cunda merupakan salah satu sungai yang terletak di Kabupaten Aceh Besar, Aceh, Indonesia. Sungai ini memiliki panjang sekitar 20 km dan bermuara di Selat Malaka. Sungai Krueng Cunda memiliki fungsi penting dalam kehidupan masyarakat sekitarnya, seperti untuk pengairan sawah, perikanan, dan transportasi.

Baca juga : 8 Tempat Wisata di Pidie Yang Jarang di Ketahui

Selain itu, Sungai Krueng Cunda juga memiliki potensi sebagai objek wisata alam, terutama bagi para pecinta olahraga arung jeram. Beberapa perusahaan arung jeram menyediakan paket wisata yang menarik untuk mengeksplorasi keindahan sungai ini, mulai dari arung jeram dengan tingkat kesulitan yang bervariasi hingga kegiatan-kegiatan outdoor lainnya seperti trekking dan camping.

6. Bukit Paloh Batee

 

Bukit Paloh Batee terletak di Kecamatan Tanah Luas, Kabupaten Pidie, Provinsi Aceh. Bukit ini memiliki ketinggian sekitar 200 meter di atas permukaan laut dan terletak di tepi Jalan Lintas Sumatera, sehingga menjadi salah satu destinasi wisata yang mudah dijangkau. Dari puncak bukit, pengunjung bisa menikmati pemandangan hijau dan lembah di sekitar bukit, serta melihat perbukitan dan perkebunan kelapa sawit yang hijau nan luas.

7. Museum Kota Lhokseumawe

 

Museum ini memiliki berbagai macam koleksi sejarah, seni dan budaya yang berasal dari wilayah Lhokseumawe dan sekitarnya. Museum ini juga memamerkan artefak yang terkait dengan sejarah kesultanan Aceh dan sejarah Islam di Aceh. Salah satu koleksi yang terkenal di museum ini adalah batu bertulis yang dikenal sebagai Prasasti Lhokseumawe, yang merupakan peninggalan sejarah yang penting bagi masyarakat Aceh.

8. Pantai Ujong Blang

 

Pantai Ujong Blang adalah salah satu objek wisata yang terletak di kota Lhokseumawe, Aceh. Pantai ini terkenal dengan pasir putihnya yang halus dan ombaknya yang besar, sehingga sering dijadikan sebagai tempat untuk berselancar.

Pantai Ujong Blang juga memiliki keunikan yaitu adanya patung Garuda Wisnu Kencana yang berdiri di tengah pantai. Patung ini dibuat dengan konsep yang sama seperti patung Garuda Wisnu Kencana yang terkenal di Bali. Selain itu, di pantai ini juga terdapat area bermain yang cocok dikunjungi oleh anak-anak.

9. Pelabuhan Kreung Geukueh

 

Pelabuhan Kreung Geukueh adalah sebuah pelabuhan yang terletak di kota Lhokseumawe, Aceh, Indonesia. Pelabuhan ini berfungsi sebagai pelabuhan penyebrangan antara Lhokseumawe dan pulau-pulau di sekitarnya, seperti Pulau Breuh dan Pulau Seumadu. Selain itu, pelabuhan ini juga digunakan sebagai tempat aktivitas perikanan dan pariwisata, terutama untuk melihat keindahan laut dan pulau-pulau di sekitarnya.